Sewaktu membeli sayuran di pasar tradisional maupun supermarket, sering kita menjumpai berbagai jenis label sayuran, bagaimana membedakannya? Mana yang lebih bagus? Seringkali hal ini dapat menjadi membingungkan. Yuk kenali perbedaannya berikut:
- Sayuran Biasa
Sayuran biasa mudah ditemui di pasar tradisional dan supermarket. Petani tradisional sampai perusahaan perkebunan besar dapat menghasilkan jenis sayuran ini. Biasanya, pengembangbiakan sayuran biasa melibatkan zat kimia seperti pestisida atau pupuk kimiawi. Wujudnya mulus, nyaris tanpa cela. Harganya paling murah dibanding sayuran yang ditanam dengan cara lain. Menurut peneliti, secara gizi, sayuran biasa mengandung banyak zat logam berat (seperti arsenic, cadmium, bahkan mercury), dan zat pestisida yang dapat terakumulasi di dalam tubuh kita, tetapi juga ada mineral yang baik, dan vitamin yang dapat bernutrisi tubuh walaupun jumlahnya tidak sebanyak jenis sayuran lain.
2. Sayuran Hidroponik
Secara umum, istilah hidroponik mengacu pada tanaman yang ditanam dengan media selain tanah. Secara khusus, hidroponik menggunakan larutan air dan 16 unsur pupuk makro dan mikro. Semua prosesnya di rumah kaca dikendalikan oleh manusia, yang membuat sayuran jenis ini terjaga dari ekspos hama, serangga, dan patogen. Secara gizi, sayuran hidroponik sangat bergantung dari unsur-unsur cairan makro dan mikro yang digunakan, dapat menggunakan pestisida ataupun opsi yang lebih sehat non-pestisida. Perbedaan terbesar dengan sayuran organik adalah tanah/soil. Dengan sayuran hidroponik ditanam tanpa tanah, semua pupuk dan gizi dari tanah disubtitusi dengan cairan unsur makro dan mikro, walaupun ada perdebatan bahwa cairan yang dipakai juga hasil dari pabrik dan mengandung zat kimia yang berbahaya
3. Sayuran Organik
Sayuran ini merupakan produk alami, tidak memakai zat kimia dari media tanamnya, proses pertumbuhannya, hingga pengemasan. Label organik melalui sertifikasi, karenanya harganya relatif mahal. Untuk sayuran berdaun cirinya, daun yang berlubang dimakan ulat karena ulat hanya suka daun tanpa zat kimia. Dengan tanpa zat kimia, kemampuan bertahan hidup sayuran organik lebih tinggi karena harus menghadapi hama, zat-zat patogen, serangga, dan lain-lainnya, sehingga zat antioksidan di dalam sayuran organik lebih tinggi (19%-65% lebih tinggi menurut penilitian) sehingga sangat baik untuk menurunkan resiko penyakit jantung, kanker, obesitas, hipertensi. Sayuran organik tetapi harganya di atas yang lain karena membutuhkan perawatan intensif selama penanaman, dan juga kurang efektif karena tingginya resiko sayuran yang rusak karena hama.
Catatan Lesssalt : Jenis Sayuran apapun asal dikonsumsi rutin dan banyak, akan sangat bagus untuk meningkatkan kualitas kesehatan kita. Kami menyarankan untuk memakan sayuran organik agar tubuh kita terbebas dari resiko yang dapat diakibatkan zat-zat kimia. Tetapi apapun jenisnya, Let’s eat more and more vegetables healthy peeps!